Rukun Wajib Sholat berikut ini kami berikan rukun wajib sholat yang harus dipenuhi, agar sempurna sholat kita.
1. Berdiri
ketika shalat wajib, bagi yang mampu
Tidak sah
shalat fardhu seorang hamba yang dikerjakan sambil duduk dalam kondisi mampu
berdiri. Berdasarkan firman Allah Ta’ala:
“Berdirilah
untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk,” (Al-Baqarah: 238).
Dan
sabda Rasulullah kepada Imran
bin Hushain:
“Kerjakanlah
shalat dengan berdiri, jika kamu tidak mampu, maka kerjakanlah dengan posisi
duduk, jika tidak mampu juga, maka kerjakanlah dengan posisi berbaring,” (HR Bukhari: 1117, dan Abu Daud: 952).
2. Niat
Yaitu
ketetapan hati untuk melaksanakan shalat tertentu. Berdasarkan sabda
Rasulullah:
“Sesungguhnya
segala amalan itu (tergantung) dengan niat...”
3. Takbiratul
Ihram
Yaitu
mengucapkan lafadz “Allahu Akbar.” Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah:
“Kuncinya
shalat adalah bersuci, pembukaannya adalah takbir (mengucapkan Allahu Akbar),
dan penutupnya adalah taslim (mengucapkan salam),” (HR Abu Daud: 31,
Kitab Ath-Taharah, dan At-Tirmidzi: 238).
4. Membaca
Surat Al-Fatihah
Berdasarkan
sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam:
“Tidak sah
shalat seseorang yang tidak membaca surat Al-Fatihah,” (HR Bukhari:
1/192).
Namun, membaca
Al-Fatihah itu tidak berlaku bagi seorang makmum di balakang imam yang membaca
Al-Fatihah dengan jahr (keras, nyaring), karena kewajibannya adalah
mendengarkan bacaan imam.
Berdasarkan
firman Allah Ta’ala:
“Dan
apabila dibacakan Al-Quran, dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS Al-A’raf: 204).
Dan sabda
Rasulullah:
“Apabila
imam bertakbir, maka ikutlah bertakbir, dan apabila dia membaca maka diamlah
(perhatikanlah),” (HR Imam Ahmad: 2/438).
Apabila imam
membacanya dengan Siir (pelan), maka makmum wajib membacanya (secara siir atau
pelan) juga.
5. Rukuk
6. Bangun
dari rukuk (I’tidal)
Berdasarkan
sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam:
“Kemudian
rukuklah sampai kamu tuma’ninah dalam rukuk, kemudian bangunlah dari rukuk
sampai kamu berdiri tegak lurus,” (HR Bukhari: 8/69, 169).
7. Sujud
8. Bangun
dari Sujud
Berdasarkan
sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam kepada orang yang shalatnya
tidak benar:
“Kemudian
bersujudlah sampai kamu tuman’ninah dalam sujudmu, kemudian bangunlah dari sujud
sampai kamu tuma’ninah dalam keadaan duduk,” (HR Bukhari: 8/69, 169).
Hal ini juga
didasarkan pada firman Allah Ta’ala:
“Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu,
sujudlah kamu...” (QS Al-Hajj: 77).
9. Tuman’ninah
ketika Rukuk, Sujud, Berdiri, dan Duduk
Berdasarkan
sabda Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi Wasallam kepada orang yang shalatnya
tidak benar. Beliau menyebutkan hal itu kepadanya dalam hal rukuk, sujud, dan
duduk di antara dua sujud, sedangkan beliau menyebutkan i’tidal (tegak lurus)
kepadanya dalam hal berdiri.
Hakikat tuma’ninah
adalah seseorang yang melakukan rukuk, sujud, duduk diantara dua sujud, dan
berdiri setelah semua anggota badannya tegak lurus, itu berdiam kira-kira
seukuran lama membaca, “Subhana Rabbiyal Adziim” (Mahasuci Rabbku yang
Mahaagung). Sebanyak satu kali bacaan. Adapun jika lebih dari satu kali, maka
itu adalah sunnah.
10. Salam
11. Duduk
ketika salam
Seseorang
dianggap selesai mengerjakan shalat setelah mengucapkan salam dan dia tidak
mengucapkan salam kecuali dalam kondisi duduk. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad
Shalallahu’alaihi Wasallam, “Dan penutupnya adalah taslim (mengucapkan
salam).”
12. Tertib
sesuai urutan rukun shalat
Tidak boleh
membaca Al-Fatihah sebelum melakukan takbiratul ihram, dan tidak boleh bersujud
sebelum melakukan rukuk karena gerakan shalat telah ditentukan Rasulullah dan
telah diajarkan kepada para sahabat.
Beliau
bersabda, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat,” (HR
Bukhari: 1/68, 8/11).
Maka tidak sah
mendahulukan dan mengakhirkan urutan gerakan shalat. Wallahu’alam bish
shawwab.
Diatas merupakan rukun wajib sholat, semogga bermanfaat