Buat anda yang bertanya-tanya siapa cawapres Jokowi dalam laga pilpres 2014 ini, maka jawabanya adalah bapak Jusuf Kalla, politisi senior golkar ini resmi digandeng Jokowi untuk maju di Pemilihan umum presiden 2014 beberapa bulan mendatang.
Jokowi tampak berjalan berdampingan dengan Jusuf Kalla. Pria 72 tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan itu disebut-sebut sejumlah petinggi partai politik pengusung menjadi pendamping Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014. Tepat pukul 11.40 WIB, Jokowi dan JK datang menggunakan mobil Jokowi. Kedua tokoh itu tampak kompak mengenakan kemeja putih.
Hanya, kemeja Jokowi panjang dengan lengan tergulung, sementara Kalla berlengan pendek. Keduanya hanya mengumbar senyum kepada pendukung dan wartawan.
Sebelum datang ke Gedung Joang, Jokowi menjemput Kalla sambil santap siang bersama di Soto Betawi Haji Ma'ruf, Taman Ismail Marzuki (TIM). Keduanya didampingi istri masing-masing, Iriana dan Mufidah Kalla. Namun, Iriana dan Mufidah berada di mobil terpisah.
Kedatangan Jokowi dan Kalla disambut meriah oleh ratusan pendukung yang telah memadati bangunan tersebut sejak Senin pagi. Ratusan pendukung mengibarkan bendera dan mengenakan kaos bertuliskan "Jokowi for President" serta atribut pendukung.
"Jokowi, siapa yang punya, Jokowi siapa yang punya, yang punya kita semua," teriak para pendukung.
Rencananya, di gedung bersejarah itu, kedua tokoh didampingi petinggi serta sejumlah fungsionaris partai politik pengusung akan mendeklarasikan Jokowi sekaligus calon wakil presidennya.
Menurut jadwal, setelah pendeklarasian kedua tokoh tersebut, mereka akan makan siang bersama petinggi partai di kediaman Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar 27A, Menteng, Jakarta Pusat. Selanjutnya, mendaftarkan diri ke KPU.
Sedikit menengal sosok JK dari
wikipedia
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 72 tahun), atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK, adalah mantan Wakil Presiden Indonesia yang menjabat pada 2004 – 2009 dan Ketua Umum Partai Golongan Karya pada periode yang sama. JK menjadi capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.
Kehidupan awal
Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942 sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara[1] dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.
Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960 - 1964, Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.
Pengusaha
Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.
Karier politik
Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.
Ia menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.
Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jusuf Kalla terpilih menjadi ketua umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014. Selain itu beliau juga terpilih sebagai ketua umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017 dalam Muktamar VI DMI di Jakarta.
Kehidupan pribadi
Jusuf Kalla menikah dengan Hj. Mufidah Jusuf, dan dikaruniai seorang putra dan empat putri, serta sembilan orang cucu.
Pada tanggal 10 September 2011, Jusuf Kalla mendapat penganugerahan doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pendidikan
Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)